

Masalah Tidur, Kurang Tidur Menurut Hasil Penelitian | 08.50 |
Filed under:
|
Masalah tidur merujuk kepada keadaan apabila seseorang itu sukar untuk tidur, tidak dapat tidur nyenyak pada waktu malam, sentiasa merasa mengantuk walaupun tidur selama 8 jam atau lebih, sering terjaga terlalu awal, sering tersenguk-senguk walaupun dikhayalak ramai, dan tidak dapat menumpukan perhatian ketika melakukan sesuatu pekerjaan.
Masalah ini akan menyebabkan anda berhadapan dengan keadaan yang berikut :
* Mempunyai mata yang bengkak disebabkan kekurangan tidur.
* Sering merasa letih dan tertekan pada waktu pagi dan malam.
* Sering tertidur ketika berada dikhayalak ramai.
* Kurang aktif dan kurang mempunyai hubungan sosial.
* Sukar untuk menumpukan kepada isu yang dibincangkan dan fikiran sering merawang kepada pekara lain.
* Sering mendapat masalah kesihatan seperti kejang otot, sakit perut, pening, dan lain-lain.
* Sukar tidur, sering terjaga malam, atau terjaga terlalu awal.* Takut waktu tidur kerana risau susah tidur.
* Mudah tersinggung.
* Mengambil ubat-ubatan dalam beberapa bulan kebelakangan ini.
* Sering menggunakan rokok, alkohol, ubat untuk menenangkan diri sebelum tidur.
* Ketagihan kepada ubat penenang.
Jenis-jenis masalah tidur yang biasa didapati adalah seperti berikut :
1. Insomnia
2. Berdengkur dan Apnea
3. Narcolepsy
4. Sindrom Kaki Resah (Restless Leg Syndrome (RLS))
5. Masalah Pergerakan Anggota Berkala (Periodic Limb Movement Disorder (PLMD))
Walaupun selama ini masalah tidur tidak dianggap sebagai masalah yang besar, kajian baru-baru ini menunjukkan bahawa masalah tidur boleh membawa kepada masalah jantung. Dalam satu kajian dari tempoh 1996 sehingga 1998, dan diterbitkan dalam journal “Occupational and Environmental Medicine” keluaran Julai, terdapat bukti bahawa risiko mengalami serangan jantung berganda bagi mereka yang bekerja lebih daripada 60 jam seminggu dan tidak tidur seperti normal. Kajian itu membabitkan 260 lelaki berusia antara 40 - 79 tahun yang dimasukkan kedalam hospital disebabkan serangan jantung kali pertama. Kajian tersebut turut membabitkan kumpulan kawalan seramai 445 orang seusia tanpa penyakit jantung.Kesemua peserta kajian menjawap soalan berkenaan jam bekerja seminggu, hati rehat, masa tidur harian untuk bulan lalu dan selama tahun lalu. Potensi risiko sakit jantung terperinci seperti gaya hidup, berat badan, dan kesihatan diri seperti darah tinggi, ketinggian kalesterol, dan kencing manis (diabetes).Kajian mendapati lebih panjang waktu bekerja berkait dengan lebih sedikit hari rehat, dan lebih pendek waktu tidur termasuk waktu tidur kurang daripada 5 jam dalam kedua dua kumpulan. Bagaimanapun mereka yang ada sakit jantung bekerja lebih lama, kurang tidur, dan tidur kurang daripada lima jam lebih kerap berbanding mereka yang dalam kumpulan kawalan. Mereka yang bekerja melebihi 60 jam seminggu menggandakan risiko sakit jantung berbanding mereka yang bekerja 40 jam atau kurang seminggu.Bagaimanapun pengkritik menyatakan kajian itu didasarkan kepada soaljawab peserta yang mungkin tidak dapat meningati dengan tepat tempoh mereka bekerja dan tempoh mereka tidur untuk setahun yang lalu. Selain itu, kajian dengan menggunakan tikus yang tidak dibenarkan tidur sehingga mati tidak menunjukkan sebarang kelainan pada jantung tikus tersebut. Kemungkinannya gabungan kurang waktu tidur dan kuat bekerja, meningkatkan tekanan darah dan kadar degupan jantung, mengakibatkan jantung tidak berfungsi dengan normal.Oleh itu adalah penting bagi anda untuk menjaga tidur anda. Pastikan anda mendapatkan tidur yang mencukupi setiap malam. Sekiranya anda mengalami masalah tidur yang berpanjangan, sila rujuk kepada doktor untuk mendapatkan rawatan. (http://www.geocities.com)
Rasanya kita tahu semua bahwa gangguan tidur suda lazim dan sangat biasa dimasyarakat, ternyata dari studi epidemiologi didapatkan bahwa lebih dari 25 % jarang atau sering mengeluhkan tidur, sudah tentu obat yang digunakan juga ternyata melebihi obat yang digunakan untuk terapi lain.Banyak orang meninggal pada waktu pagi dari pada jam-jam lain sehingga sering disangka tidur.Sekali lagi kurang tidur dapat berdampak pada kwalitas hidup seseorang, dampak sosial dan meningkatkan angka kecelakaan.Insomnia dipersepsikan sebagai kurang tidur atau kurang istirahat. Gejala kurang tidur lebuh banyak diderita oleh orang tua dari pada anak- anak. Wanita lebih banyak menderita insomnia dari pada Pria dengan ratio 4 : 3Definisi dari tidur yang sehat yang dapat diterima oleh umum adalah kuantitas dan kualitas dari tidur yang diperlukan untuk menjaga kesigapan selama bangun (selama tidak tidur).Pola tidur diatur oleh saraf pusat di otak yang bernama Super Chiasmatic Nucleus.Pola tidur pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu tidur dengan gerakan mata tidak cepat atau yang diknal dengan Non Rapid eye Movement dapat disingkat dengan NON REM.Dan satu kondisi yang lain adalah Rapid eye movemen atau REM.Pada orang dewasa tidur NON REM berganti dengan tidur REM terjadi setiap hampir rata-rata satu setengah jam.Tidur NON REM biasanya terjadi pertama menjelang tidur dan dapat memakan waktu 75 - 80 % dari waktu tidur.tidur NON REM dibagi dalam dibagi dalam 4 tahap dan ini sejalan dengan kedalam tidur.Tidur REM yang memakan waktu kira-kira 20 -25 % dari tidur orang dewasa , Tidur REM ini olah para ahli diduga bertanggung jawab terdapat rasa lumpuhnya otot otot
Penyebab dari tidur
1. Biasanya adalah siklus circardian.
2. Aging proses.
Banyak orang menganggap kurang tidur merupakan hal biasa padahal menurut sebuah penelitian dari Universitas Pennsylvannia, kekurangan tidur sama berbahaya dengan tidak tidur.Para peneliti menemukan orang yang tidur hanya empat sampai enam jam per malam bereaksi lebih lambat dibanding mereka yang tidur selama delapan jam. Kondisi ini juga sama pada mereka yang tidak tidur selama dua malam walaupun mereka mengatakan tidak merasa lelah padahal ini adalah awal dari sebuah masalah.Menurut penelitian orang dewasa membutuhkan tidur selama delapan jam dalam satu hari. Jumlah ini akan bervariasi dari satu orang ke orang lain tergantung jumlah kegiatan yang dilakukan.Penelitian yang dilakukan pada 48 orang dewasa sehat yang berumur 21 sampai 38 tahun, usia dimana paling dikaitkan dengan kekurangan tidur akibat tuntutan pekerjaan.Kekurangan tidur mungkin tidak terlalu berpengaruh pada penampilan rutinitas sepanjang hari namun dapat memicu masalah fisik seperti:
Obesitas: Tidur memegang peranan dalam kemampuan tubuh untuk mengeluarkan neurohormon karena ketika jumlah pengeluaran hormon menurun, kesempatan bertambah berat badan meningkat.
Tekanan darah: Tekanan darah secara alami akan turun selama tidur. Namun akibat kekurangan tidur dapat memicu hipertensi dan masalah kardiovaskular.
Diabetes: Kemampuan tubuh menggunakan insulin dapat terganggu akibat kekurangan tidur sehingga memicu diabetes.
Menurut National Sleep Foundation dalam sebuah polling tahun 2002 di Amerika ditemukan sebanyak 47 juta orang dewasa tidak mendapatkan jumlah minimal tidur yang mereka butuhkan setiap malam. (http://syafei-info-kesehatan.blogspot.com)
Naah…jangan sepelekan istirahat ya..Mari kita coba atur porsi bekerja dan istirahat kita sebaik mungkin agar terhindar dari penyakit di kemudian hari.
(berbagai sumber)
